top of page

Pengendalian Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja


Ergonomi adalah ilmu yang menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja, yang bertujuan untuk meminimalisir kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Paparan yang terlalu lama terhadap faktor risiko ergonomi dapat menyebabkan Musculoskeletal Disorders (MSDs).


Masalah ergonomis biasanya dikaitkan dengan penggunaan komputer, namun faktanya pekerja di berbagai industri dapat terpapar faktor risiko ergonomi dari kegiatan mengangkat barang berat, membungkuk, menjangkau ke atas kepala, mendorong dan menarik beban berat, bekerja dengan postur tubuh yang canggung, dan melakukan tugas yang sama atau serupa secara berulang.


MSDs dapat dikurangi dengan menerapkan prinsip ergonomis, yaitu menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja, seperti memodifikasi peralatan yang ada, membuat perubahan dalam praktik kerja dan membeli alat baru atau perangkat lain untuk membantu proses produksi. Hal ini dapat mengurangi tuntutan fisik, menghilangkan gerakan yang tidak perlu, menurunkan tingkat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja dan biaya kompensasi pekerja, mengurangi perputaran karyawan, serta dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Gambar 1. Hirarki Pengendalian Risiko Ergonomi


Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya MSDs, pekerjaan harus dirancang untuk membatasi paparan faktor risiko ergonomi dengan menerapkan pengendalian berdasarkan hirarki pengendalian berikut:


1. Engineering Control

Menerapkan perubahan fisik pada alat yang digunakan agar dapat menghilangkan/mengurangi bahaya pada pekerjaan/tugas. Pengendalian ini merupakan pengendalian utama yang direkomendasikan, jika memungkinkan. Contoh penerapan pengendalian:

Gambar 2. Penambahan perangkat mekanis sehingga pekerja tidak harus membungkuk


Gambar 3. Penambahan alat penggerak drum untuk memudahkan pekerja saat mengangkat, mendorong, dan menarik drum yang berat


  • Menggunakan perangkat untuk mengangkat dan memposisikan ulang benda berat guna untuk mengurangi tenaga yang dikeluarkan

  • Mengurangi berat beban guna untuk mengurangi tenaga yang dikeluarkan

  • Mengubah posisi meja kerja untuk menghilangkan jangkauan yang panjang/berlebihan dan memungkinkan bekerja dalam postur netral

  • Menggunakan konveyor divergen dari jalur utama sehingga tugas tidak terlalu berulang

  • Memasang pengalih pada konveyor untuk mengarahkan material ke pekerja guna menghilangkan kemiringan atau jangkauan yang berlebihan

  • Mendesain ulang alat untuk mengaktifkan postur netral.


2. Administratif & Work Practice Control

Menetapkan proses atau prosedur yang efisien. Pengendalian ini dapat disesuaikan jika Engineering Control tidak dapat diterapkan atau jika terdapat penerapan Engineering Control yang baru dan memerlukan prosedur yang berbeda. Contoh penerapan pengendalian:

  • Mengharuskan pengangkatan beban berat dilakukan oleh dua orang untuk mengurangi tenaga yang dikeluarkan

  • Menetapkan sistem rotasi tugas untuk meminimalkan durasi pengerahan tenaga terus-menerus, gerakan berulang, dan postur canggung. Rancang sistem rotasi pekerjaan dimana karyawan melakukan rotasi di antara pekerjaan yang menggunakan kelompok otot yang berbeda

  • Memberikan istirahat berkala di antara waktu istirahat yang dijadwalkan

  • Menggunakan dan merawat alat pneumatik dan listrik dengan benar

  • Pelatihan pekerja


3. Alat Pelindung Diri

Penggunaan alat pelindung diri merupakan langkah terakhir untuk mengurangi paparan faktor risiko terkait ergonomi. Contoh penerapan pengendalian:

  • Gunakan bantalan untuk mengurangi kontak langsung dengan permukaan yang keras, tajam, atau bergetar

  • Kenakan sarung tangan termal yang pas untuk membantu kondisi dingin sambil mempertahankan kemampuan untuk memegang barang dengan mudah.








Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page