Mengelola Efek Pekerjaan Shift pada Kesehatan
Edisi November-Desember 2020
Perusahaan menghadapi kompleksitas dalam mendatangkan karyawan ke tempat kerja dan melakukan kegiatan operasional secara penuh pada masa pandemi COVID-19 saat ini.
Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pengendalian tambahan dan membuat penyesuaian untuk mengurangi jumlah orang di tempat kerja tertentu serta mengubah waktu orang bekerja.
Pekerjaan shift dapat memberikan tantangan tambahan dalam aspek kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk memastikan pekerjaan shift yang aman dan sehat.
Peningkatan risiko penyakit atau cedera
Selama pandemi COVID-19 beberapa pekerja, termasuk mereka yang bekerja di sektor kesehatan, utilitas dan transportasi, tidak hanya yang paling terpapar COVID-19 tetapi juga lebih mungkin menderita penyakit terkait kesehatan atau mengalami cedera sebagai akibat dari pekerjaan shift.
Royal College of Nursing (RCN) Inggris, misalnya, telah mengangkat kekhawatiran tentang peningkatan risiko bagi petugas kesehatan yang bekerja 12 jam shift pada pelayanan perawatan kritis (critical care) selama pandemi COVID-19, termasuk:
Peningkatan waktu paparan kepada pasien dengan infeksi.
Potensi kesalahan yang disebabkan oleh kelelahan.
Tuntutan fisik mengenakan APD untuk waktu yang lama, yang dapat mengakibatkan potensi heat stress.
Kesalahan saat memakai dan melepas APD.
Tingkat aktivitas bergerak dan penanganan yang tinggi saat memposisikan pasien.
Berikut adalah tanda fisik dan gejala kognitif dari kelelahan yang meningkat.
Sumber:
International Petroleum Industry Environmental Conservation Association (IPIECA). Managing Fatigue in the Workplace A guide for oil and gas industry supervisors and occupational health practitioners. London: OGP International Association of Oil and Gas Producers.
Belajar dari penelitian kerja shift IOSH
Penelitian sebelumnya yang didanai oleh IOSH (Institution of Occupational Safety and Health) telah menunjukkan bahwa pekerja shift secara umum yang bekerja shift malam sekitar 25% hingga 30% lebih berisiko cedera daripada mereka yang bekerja shift siang hari.
Pekerjaan shift dapat memiliki efek negatif pada kualitas tidur, kualitas hidup, kesehatan fisik, fungsi kognitif dan kesehatan mental. Hal tersebut dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
Penelitian IOSH melihat tiga area utama: tidur dan kelelahan; kesehatan psikologis dan mental; dan isolasi sosial. Para peneliti membuat serangkaian rekomendasi untuk karyawan dan pengusaha yang dapat mengimbangi efek terburuk dari pekerjaan shift pada kesehatan.
Karyawan harus mempertimbangkan campuran perubahan gaya hidup sehat, sementara Perusahaan dapat membuat beberapa perubahan praktis pada lingkungan kerja. Rekomendasi tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Masalah tidur dan kelelahan
KARYAWAN harus mencoba untuk ...
Memastikan keluarga dan teman-teman mengetahui dan memahami jam tidur dan kebutuhan mereka.
Memastikan mereka memiliki tempat yang nyaman dan tenang untuk tidur di siang hari.
Gunakan AC, mesin penjawab telepon, busa penyumbat telinga, penutup mata dan tirai.
Luangkan waktu untuk relaksasi sebelum tidur (misalnya membaca, latihan pernapasan, teknik relaksasi otot).
Membuat jadwal tidur untuk memfasilitasi tidur siang hari.
Membaca buku atau mendengarkan musik yang tenang jika mereka tidak tertidur setelah satu jam, atau mencoba lagi di kemudian hari.
Berhenti dari pekerjaan shift sekitar usia 40, yaitu ketika masalah tidur pekerja shift menjadi lebih buruk.
... tetapi HINDARI
✘ Kafein, alkohol, dan makanan besar sebelum tidur.
✘ Olahraga berat sebelum tidur.
✘ Asupan energi tinggi pada shift malam antara tengah malam dan 06.00.
PERUSAHAAN harus...
Pertimbangkan lama waktu istirahat, dan waktu mulai dan selesai.
Memberikan waktu yang cukup antara shift untuk tidur dan persiapan makan.
Jadwalkan pekerjaan yang paling menuntut di awal shift ketika pekerja paling waspada (alert).
Menetapkan batas lima hingga tujuh shift berturut-turut, dan dua malam berturut-turut.
Hindari lembur yang berlebihan.
Rotasi shift ke depan (pagi – sore – malam).
Menyediakan waktu setidaknya 48 jam diantara perubahan shift untuk memungkinkan tubuh menyesuaikan.
Menyediakan tempat kerja yang terang.
Menyediakan ruangan dengan fasilitas bagi pekerja untuk berbaring dan beristirahat sebelum dan sesudah shift.
Mengidentifikasi dan mengobati pekerja dengan gangguan tidur dan mentransfernya ke pekerjaan siang hari (day shift).
Memastikan pemeriksaan kesehatan rutin (termasuk evaluasi tidur), yang harus menjadi lebih sering dari usia 40 dan bagi mereka yang sudah bekerja shift selama 10 tahun atau lebih.
2. Kesehatan psikologis dan fisik
KARYAWAN harus berusaha untuk...
Menjaga gaya hidup sehat dengan olahraga, waktu makan teratur dan kebiasaan tidur yang baik.
Mempertahankan pola asupan makanan siang dan malam yang normal, membagi makanan sehari-hari menjadi tiga makanan utama yang kira-kira sama. Semakin tinggi kebutuhan energi, semakin sering makanan dan snacks yang harus dikonsumsi.
Pilih sayuran, salad, buah, daging tanpa lemak, unggas, ikan, produk susu, biji-bijian, sup sayuran, roti gandum, kacang rebus, teh hijau.
Makan di tengah hari daripada selama shift mereka (pekerja shift sore / malam).
Makan sedikit sepanjang shift, dengan sarapan sedang (pekerja malam).
Bersantai selama makan dan luangkan waktu untuk pencernaan.
Minum banyak air putih.
Memprioritaskan tugas dan menangani satu per satu.
Rencanakan hari libur dari jauh hari jika memungkinkan.
... tetapi HINDARI
✘ 10 tahun berturut-turut bekerja shift
✘ produk manis seperti minuman ringan, roti dan permen, dan karbohidrat non-serat seperti roti putih
✘makananan tinggi lemak dan garam; makanan cepat saji (fast food)
✘ penggunaan antasida, penenang, dan pil tidur yang berlebihan.
PERUSAHAAN harus...
Memberikan waktu istirahat makan yang teratur.
Menyediakan kafetaria 24 jam di mana pekerja malam dapat memperoleh makanan panas, bergizi, dan fasilitas makan yang sesuai.
Memberikan waktu libur selama akhir pekan.
Menyediakan fasilitas untuk kegiatan sosial seperti rekreasi dan pertemuan sosial staf.
Menyediakan fasilitas berolahraga di tempat kerja.
Menyediakan lokakarya dan sesi informasi tentang manajemen stres.
Menyiapkan program bantuan karyawan yang mencakup komponen kesehatan mental (employee assistance program).
Menyediakan pekerjaan siang hari untuk pekerja yang tidak dapat bekerja shift karena alasan medis.
Memberikan pemeriksaan kesehatan rutin untuk pekerja shift dan mentransfernya ke pekerjaan siang hari jika diperlukan.
Memindahkan orang dari pekerjaan shift setelah 10 tahun paparan.
Membuat perencanaan jadwal shift jauh hari sebelumnya.
Menjaga jadwal tetap fleksibel dengan mengizinkan pekerja untuk bertukar shift.
Memastikan tuntutan pekerjaan yang wajar.
Memaksimalkan otonomi pekerja.
3. Isolasi sosial
KARYAWAN harus...
Menggunakan kalender untuk menjadwalkan acara dan kegiatan.
Membangun keterampilan komunikasi yang baik.
Bersosialisasi dengan pekerja shift lain dan keluarganya, untuk meminimalkan gangguan terhadap kehidupan sosial dari pekerjaan shift.
Rencanakan kegiatan keluarga dengan baik, seperti setidaknya satu kali makan bersama dalam sehari.
Tetap berhubungan dengan pasangan dan anak-anak setiap hari.
Sisihkan waktu hanya untuk Anda dan pasangan Anda.
Perhatikan kebugaran fisik, untuk membantu menyesuaikan diri dengan efek negatif kerja shift dan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.
Berlatih pengurangan stres.
PERUSAHAAN dapat menyediakan...
Fasilitas penitipan anak.
Kegiatan untuk anak-anak karyawan, seperti mensponsori tim olahraga.
Transportasi ke acara.
Lokakarya/ workshops tentang komunikasi dan penyelesaian konflik.
Kelompok hobi atau minat di tempat kerja.
Sponsor untuk tim dan liga olahraga karyawan (misalnya, liga sepak bola perusahaan).
Referensi:
International Petroleum Industry Environmental Conservation Association (IPIECA). Managing Fatigue in the Workplace A guide for oil and gas industry supervisors and occupational health practitioners. London: OGP International Association of Oil and Gas Producers.
https://iosh.com/coronavirus/returning-safely/people/managing-the-effects-of-shift-work-on-health/
Newsletter dapat diunduh di sini.
Comments