Bahaya Pajanan Benzena pada Kesehatan dan Penurunan TLV/TWA Benzena ACGIH 2024
Benzena merupakan senyawa aromatik cair tidak berwarna, yang secara alami hadir dalam kandungan minyak bumi dan digunakan sebagai bahan baku dalam produksi berbagai produk termasuk plastik, karet, dan pelarut industri. Benzena di klasifikasikan karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Pajanan benzena yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan dampak pada kesehatan, dengan dampak utamanya yaitu kanker darah/leukimia.
American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH) tahun 2024 melakukan penurunan Time Weighted Avarage (TWA) Benzena. Hal ini merupakan langkah positif dalam menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan terhindar dari bahaya kesehatan. Dengan menggabungkan temuan penelitian terbaru, ACGIH menegaskan pentingnya memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pekerja di industri yang banyak mengandung benzena.
Aktivitas atau Industri Dengan Potensi Pajanan Benzena
Benzena adalah zat kimia yang dapat ditemui di berbagai aktivitas dan industri. Beberapa aktivitas dan industri yang memiliki potensi pajanan benzena yang signifikan antara lain:
Industri Minyak dan Gas: Proses pengeboran, produksi, pengolahan, dan transportasi minyak dan gas alam dapat menghasilkan pajanan benzena. Benzena sering ditemukan dalam bahan bakar dan pelarut yang digunakan dalam industri minyak dan gas.
Industri Kimia: Industri kimia menggunakan benzena sebagai bahan baku untuk pembuatan berbagai produk kimia, seperti plastik, karet, resin, dan bahan pelarut. Proses produksi dan pengolahan dalam industri ini dapat menghasilkan pajanan benzena.
Manufaktur Otomotif: Industri otomotif menggunakan benzena dalam pembuatan pelarut, cat, dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam proses produksi dan perawatan kendaraan. Pekerja di pabrik-pabrik otomotif rentan terhadap pajanan benzena.
Industri Pengecatan: Industri pengecatan mobil, kapal, dan bangunan menggunakan cat yang mengandung benzena sebagai bahan pelarut atau pengencer. Proses pengecatan yang melibatkan bahan-bahan yang mengandung benzena dapat menyebabkan pajanan udara yang tinggi.
Industri Petrokimia: Proses pengolahan minyak bumi di fasilitas petrokimia juga dapat menghasilkan pajanan benzena. Ini termasuk pemisahan, pembentukan, dan pemurnian produk-produk minyak bumi.
Industri Farmasi: Beberapa proses dalam industri farmasi menggunakan benzena sebagai pelarut atau bahan baku untuk sintesis zat-zat farmasi. Pekerja di industri farmasi yang terlibat dalam sintesis atau produksi obat-obatan mungkin terpajan benzena.
Industri Pembersih dan Deterjen: Benzena sering digunakan dalam produksi pembersih rumah tangga, deterjen, dan produk pembersih lainnya. Pekerja yang terlibat dalam produksi, pengemasan, dan distribusi produk-produk ini rentan terhadap pajanan benzena.
Dampak Kesehatan Pajanan Benzena
Dampak kesehatan utama pajanan benzena adalah kanker darah / leukemia, terutama leukemia mieloid akut, limfoma, dan jenis kanker sel darah lainnya. Hal ini dikonfirmasi oleh ACGIH dengan mengkategorikan benzena A1 - Confirmed human carcinogen dan International Agency for Research on Cancer (IARC) dengan klasifikasi benzena Group 1 - Carcinogenic to humans.
Selain kanker, dampak kesehatan pajanan benzena yaitu:
Gangguan Darah Benzena dapat mengganggu produksi sel darah, menyebabkan anemia aplastik dan penurunan jumlah sel darah merah, putih, dan trombosit.
Gangguan Sistem Saraf Pajanan benzena dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, termasuk kejang, gangguan koordinasi, dan gangguan neurobehavioral.
Dampak Kesehatan lainnya: beberapa wanita yang menghirup benzena dalam jumlah tinggi selama berbulan-bulan mengalami periode menstruasi yang tidak teratur dan penurunan ukuran ovarium.
Benzena dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa rute pajanan benzena, antara lain:
Saluran Pernapasan atau Inhalasi: merupakan jalur pajanan utama. Pajanan melalui rute inhalasi dapat mengiritasi hidung dan tenggorokan, serta dapat membahayakan sistem saraf. Gejala yang mungkin terjadi akibat pajanan melalui rute ini yaitu sakit kepala, mual, pusing, mengantuk dan kebingungan. Pajanan yang parah dapat menyebabkan ketidaksadaran.
Kontak Kulit: Pajanan melalui kontak kulit dapat menyebabkan iritasi kulit sedang hingga parah. Gejalanya meliputi nyeri, kemerahan, dan bengkak. Setiap kontak kulit juga akan melibatkan pajanan inhalasi yang signifikan.
Kontak Mata: Pajanan melalui kontak mata dapat menyebabkan iritasi iritasi mata sedang hingga parah. Gejalanya berupa nyeri, mata merah, dan berair.
Penurunan TLV/TWA Benzena ACGIH 2024
Benzena telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dengan dampak kesehatan utamanya dapat menyebabkan kanker. ACGIH mengandalkan tinjauan menyeluruh terhadap data yang tersedia dan kolaborasi dengan para ahli di bidangnya untuk menurunkan TLV/TWA benzena yang bertujuan melindungi pekerja dari dampak kesehatan.
Berikut ini TLV Benzena berdasarkan TLVs and BEIs ACGIH 2024:
TWA Benzena yang sebelumnya 0.5 ppm menjadi 0.02 ppm dan tidak memiliki nilai STEL.
Keputusan untuk menurunkan TWA Benzena mencerminkan kemajuan dalam pemahaman mengenai implikasi kesehatan dari pajanan yang berkepanjangan. Pengusaha dan industri yang memiliki risiko pajanan benzena dalam proses kerjanya perlu melakukan evaluasi pengendalian untuk memastikan perlindungan Kesehatan bagi pekerja.
Pengendalian Pajanan Benzena
Pengendalian pajanan benzena di lingkungan kerja merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan pekerja. Berikut adalah beberapa strategi pengendalian pajanan benzena yang dapat diterapkan berdasarkan hirarki pengendalian.
Pengendalian Teknik
Implementasikan sistem ventilasi yang efektif untuk mengurangi konsentrasi benzena di udara.
Atur aliran udara agar mengarahkan emisi benzena ke luar ruangan, atau gunakan sistem penyaringan udara di dalam ruangan.
Pertimbangkan untuk menggunakan teknologi penggantian atau pengurangan benzena dalam proses produksi jika memungkinkan.
Pengendalian Administratif Langkah ini melibatkan pengelolaan praktik kerja, prosedur, dan kebijakan untuk mengurangi risiko pajanan benzena. Ini bisa termasuk perubahan pada jadwal kerja, rotasi pekerjaan, pengaturan zona kerja, edukasi, pelatihan, dan pengawasan untuk memastikan kepatuhan terhadap praktik kerja yang aman.
Alat Pelindung Diri (APD) Pastikan pekerja menggunakan peralatan pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti respirator uap organik, sarung tangan, googles, dan pakaian pelindung. Berikan pelatihan kepada pekerja tentang cara menggunakan APD dengan benar dan secara teratur periksa keefektifannya.
Risiko pajanan benzene perlu di evaluasi secara berkala melalui:
identifikasi sumber-sumber pajanan benzena di tempat kerja;
identifikasi area di mana pekerja mungkin terpajan benzena secara berlebihan;
melakukan pemantauan dan pengukuran; dan
menyiapkan rencana darurat (jika diperlukan).
Comentários