Bahaya Kelelahan (Fatigue) di Tempat Kerja
Menurut Health Safety Executive: “Kelelahan adalah akibat dari aktivitas mental atau fisik yang berkepanjangan; hal ini dapat mempengaruhi kinerja seseorang dan mengganggu kewaspadaan mental mereka, yang kemudian mengarah pada kesalahan yang berbahaya”. Efek paling penting dari kelelahan yaitu penurunan motivasi kerja, waktu merespons yang lebih lama, penurunan kewaspadaan, gangguan konsentrasi, koordinasi psikometri yang buruk, masalah dalam memori dan pemrosesan informasi, serta penilaian yang buruk. Diperkirakan kelelahan pekerja di tempat kerja merugikan lebih dari 18 miliar $ per tahun di AS. Selain itu, orang yang kelelahan mempunyai komunikasi yang buruk dengan lingkungan sekitar dan lebih cepat marah terhadap orang lain. Oleh karena itu, pekerja yang kelelahan berpotensi membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain, dan tingkat insiden bencana tertinggi biasanya ditemukan di antara pekerja shift yang kelelahan.
Kelelahan di tempat kerja dapat dinilai dalam tiga kategori, yaitu beban fisik, beban lingkungan, dan beban mental. Berikut diagram yang menunjukkan pandangan komprehensif tentang penyebab kelelahan terkait pekerjaan.
Gambar 1. Berbagai Penyebab Kelelahan Di Tempat Kerja
Apa yang dapat dilakukan Perusahaan?
Perusahaan dapat mengurangi risiko kelelahan pekerja di tempat kerja melalui:
Menganalisa masalah pekerja seperti beban kerja, jam kerja, kekurangan sumber daya, dan ketidakhadiran pekerja.
Mengatur jadwal dan/atau memberikan kesempatan untuk istirahat dan tidur malam pekerja yang cukup.
Melakukan penyesuaian terhadap lingkungan kerja seperti pencahayaan, suhu, dan fisik.
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya kelelahan.
Mempertimbangkan penerapan Rencana Manajemen Risiko Kelelahan.
Apa yang dapat dilakukan Pekerja?
Pekerja perlu meningkatkan kualitas tidur nyenyak dan sehat dengan mengikuti rekomendasi sleep hygiene seperti:
Pastikan periode tidur tercukupi (7-9 jam) tanpa gangguan.
Usahakan untuk tidur pada waktu yang sama setiap hari.
Hindari minuman berkafein sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur.
Pastikan lingkungan tidur nyaman, sejuk, gelap, dan tenang.
Berolahraga secara teratur. Pertahankan berat badan yang sehat.
Jika bekerja sore/malam hari, pastikan tidur 8 jam tercukupi sebelum bekerja.
Jika tidur siang sebelum bekerja, pastikan durasinya kurang dari 45 menit atau lebih dari 2 jam agar siklus bangun/tidur tercukupi.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika mengelola kelelahan:
Inersia tidur saat seseorang terbangun setelah tidur lebih dari 40 menit. Diperlukan waktu hingga 30 menit sebelum melakukan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi.
Waktu istirahat saat bekerja shift tidak boleh digabungkan dengan waktu istirahat shift selanjutnya.
Tingkat paparan berlebih terhadap bahaya saat jam kerja diperpanjang.
Waktu istirahat pada pekerja pengangkatan manual berulang perlu diperhatikan.
Kelelahan pekerja merupakan masalah yang signifikan dalam industri modern. Pemahaman penuh tentang jam biologis, dinamika kurang tidur sementara dan kumulatif, serta pemulihan diperlukan untuk pengelolaan kelelahan di tempat kerja yang efektif. Jika Anda memerlukan klarifikasi atau informasi lebih lanjut mengenai bahaya kelelahan (fatigue) di tempat kerja, jangan ragu untuk menghubungi kami. EASindo siap membantu Anda untuk menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki tentang hal ini.
Comments